Pewarta : KK.
Editor : Khaiko.
Pelitasumbar.Padang Pariaman – Usaha tidak selalu sesuai dengan harapan,namun jangan berputus asa,kita hanya di suruh berniat dan berusaha oleh Allah.
Hal ini disampaikan oleh Drs.H.Amir Azli, ketika berkutbah Jumad di salah satu masjid berlokasi di kota pariaman sumatera barat Jumad,28/10/22.
inti dari penyampai melalui kotbah singkat jumad ini adalah, AA selalu menggajak masyarakat muslim terutama ibu dan bapak untuk lebih serius mendidik dan menjadikan anak anaknya sebagai penghafal Al qur’an sedari kecil. karena di era globalisasi bebas sekarang ini semakin hari semakin menipis minat anak untuk mempelajarai ayat suci Al qur’an, apalagi untuk mencapai menjadi seorang hafiz quran.jelas ustazd AA.
Ustazd AA,walaupun di usia yang sudah senja ini,tapi ia tetap gigih dan semangat dalam mensyi’arkan ajaran islam dengan bermacam cara seperti, kegiatan rutin berkotbah disetiap masjid di hari jumad, tapi bukat itu saja sebagai alat penyampaian pesan ajaran islam oleh Ustazd AA kepada umat, namun ia juga diminta oleh yayasan pondok pesantren sebagai pengurus sekaligus sebagai guru untuk mendidik anak-anak yang ingin menimba ilmu dalam penghafalan Al qur’an (Hafizs-red).
walaupun saban hari ia bergelimang dengan para anak-anak hafiz dan hafizah,namun kepada keluarga ia selalu humoris dan harmonis yang terbuka sampai ke cucu-cucunya.
salah seorang pemuka masyarakat hamdani 60 tahun,”saya selalu mengekor dimana ustazd AA berkotbah di hari jumad, yang tak lain hanya untuk menyimak kotbah beliau, apalagi di akhir kotbahnya, ia selalu meneteskan air mata dalam menyampaikan pesan kepada jamaah jumad, jelas Hamdani.
dan menurut saya, ustazd AA ini sangat patut dijadikan panutan sebagai seoang ulama, dengan sikapnya yang terbuka, jelas perkataannya dan lembut dalam penyampaiannya,sehingga waktu yang singkat dalam berkotbah itu ingin ditambah waktu rasanya.
yang lebih disukai,sehingga jamaah jumad tetap bertahan untuk mendengar kotbahnya, Ustazd AA dalam penyampaian tidak menyinggung apalagi menyakiti hati atau perasaan bagi jamaah,tambah Hamdani.***