Menteri Abdul Halim Iskandar yang akrab disapa Gus Halim dalam sambutannya mengakui begitu kentalnya adat istiadat di Ranah Minang. “Tidak hanya adat istiadat Minangkabau yang saya kagumi, tetapi tokoh-tokoh yang berasal dari Minangkabau berperan besar dalam perjalanan bangsa dan mahsyur sampai ke luar negeri serta memiliki jaringan diplomasi yang sangat luas,” ungkap Gus Halim. Ia pun merasa bahagia menjadi bagian dari salah satu prosesi adat sakral yang diselenggarakan hari ini. Selain itu, Gus Halim mengajak masyarakat Minangkabau kompak untuk mempertahankan adat istiadat walaupun telah berubah zaman. “Prinsipnya adalah pembangunan harus berakar dari adat istiadat setempat. Ayo pertahankan dan kembangkan Budaya Minangkabau,” ajak Gus Halim. Selain itu, Gus Halim menyatakan, di tahun 2023/2024, Kabupaten Limapuluh Kota akan direncanakan jadi tuan rumah Hari Desa Wisata Nusantara di Limapuluh Kota.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy dalam sambutannya mengatakan, jika berbicara Datuak sebagai Pucuak tertinggi di sebuah kaum, banyak proses dalam mencapai gelar tersebut, sepak terjang Prof.Ganefri sudah tidak diragukan. “Track recordnya sebagai salah satu tokoh pendidikan di Sumatera Barat bahkan Indonesia telah dibuktikannya selama ini, banyak inovasi yang lahir dari pemikiran Prof.Ganefri dalam pembangunan UNP bahkan Sumatera Barat, untuk itu gelar ini sangat pantas diberikan kepadanya,” ucap Wagub Audy. Diharapkannya, Prof.Ganefri yang bergelar Dt.Djunjungan Nan Bagadiang mampu membimbing anak kemenakan dan makin banyak melahirkan inovasi-inovasi dengan tetap menjaga adat istiadat serta mampu menjalin koordinasi dan kolaborasi dengan Pemerintah.
Mengamini Menteri dan Wagub, Bupati Safaruddin ketika diberikan kesempatan memberikan sambutan mengatakan, peran Niniak Mamak di tengah masyarakat sangat penting dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. “Seorang Penghulu berperan penting dalam pembangunan adat dan nagari, disamping bertanggung jawab memajukan dan mensejahterakann masyarakatnya. Diharapkan Prof.Ganefri Dt.Djunjungan Nan Bagadiang mampu memangku tanggung jawab tersebut,” ujarnya. Kemudian, Bupati Safaruddin menyampaikan bahwa pembangunan adat dan budaya Minangkabau merupakan salah satu rencana strategia Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota sebagai perwujudan visi ‘Mewujudkan Limapuluh Kota yang Madani, Beradat, dan Berbudaya dalam kerangka Adat Basandi Syara Syara Basandi Kitabullah’. “Ada 3 program yang jadi titik fokus Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota saat ini, diantaranya menyusun barih balabeh setiap nagari, memberikan bimbingan adat kepada para pemangku bimbingan adat, serta menerapkan kurikulum Budaya Adat Minangkabau bagi siswa SD dan SMP. Harapannya ketiga fokus Pemerintah daerah mampu diwujudkan sehingga akan mendukung penuh visi daerah,” harap Bupati Safaruddin. (r)