November 23, 2024
Pewarta : Gindo Suhara.
Editor : Khaiko.
PELITASUMBAR (Padang Pariaman)- Kitab Kuning identik dengan pondok pesantren yang menjadi pegangan santri mendalami pendidikan Agama Islam. Ada banyak ilmu yang terkandung di dalamnya.
Kebanyakan kitab Arab klasik yang dipelajari di pesantren terdiri atas tiga jenis, yaitu kitab komentar (syarh), komentar atas komentar (hasyiyah), dan teks yang lebih tua (matn, matan).
Koordinator Kitab PPM Subulussalam ustadz Syansul Arifin, pada hari Rabu, 20/07/2022  Dilubuak Pandan kecamatan 2X11 Enam Lingkung ,melakukan  koordinasi dan sharing informasi dalam penguatan program baca kitab kuning bagi santri bersama Kepala MTs PPM. Subulussalam Betharianto, S.Pd.I.,MA. Disamping koordinasi juga mempersiapkan pembelajaran kitab yang akan diimplementasikan untuk santri kelas VII, VIII dan IX MTs. Pondok Pesantren Modern (PPM) Subulussalam
Dalam rapat koordinasi tersebut, Kepala Madrasah Tsanawiyah PPM. Subulussalam Betharianto, S.Pd., MA menyampaikan “Telah mempersiapkan segala macam bentuk kitab yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran nanti, diantara kitab-kitab yang disiapkan adalah : matan al-jurumiyah, ‘aqidatul ‘awam, ghayah wa at-taqrib, fathul qarib dan lain sebagainya”.
Disamping kitab-kitab di atas, berdasarkan kesepakatan bersama pengajar kitab dan juga hasil studi banding ke pesantren-pesantren yang notabene mempelajari kitab kuning, didapatkan suatu terobosan baru untuk mempelajari dan mendalami sebuah kitab yang dikenal dengan nama ‘Al-Fahmu’.
Kitab ‘Al-Fahmu merupakan salah satu kitab yang dikarang oleh Asep Saefullah yang membahas tentang kaidah dasar nahwu, cara-cara mengi’rab dan membaca teks tradisional.
Materi yang ada dalam buku ini merupakan materi dasar ilmu nahwu sebagai stimulan dan dorongan bagi yang ingin memperlajari dasar kaedah nahwu. Dengan mempelajari dasar-dasarnya, akan lebih bersemangat dan lebih mudah memahami kaidah nahwu di tingkatan berikutnya.
Berdasarkan statement inilah, para pengajar kitab di PPM. Subulussalam sepakat untuk menjadikan kitab ‘Al-Fahmu’ sebagai kitab rujukan yang akan di ajarkan kepada para santri.(*)